Senin, 01 Februari 2010

Tertawalah dan Seluruh Dunia akan Mengerti

printSend to friend

Tak salah jika kalimat bijak mengatakan, "Tertawalah, maka seluruh dunia akan tertawa bersama Anda". Sementara itu, bagi umat muslim tentu tak asing dengan kalimat "senyum adalah ibadah".

Meskipun emosi dasar manusia seperti rasa senang, marah, takut dan sedih tidak selalu diekspresikan dengan cara yang sama di setiap budaya, namun sebagian dikenal secara universal di seluruh dunia. Demikian diungkap oleh sebuah penelitian terbaru.

Para peneliti terutama meneliti apakah suara tertentu bisa dihubungkan dengan emosi dasar yang sama pada berbagai kebudayaan. Untuk melakukan studi tersebut, para partisipan yang berada di Inggris serta kawasan pemukiman terpencil di bagian utara Namibia diceritakan sebuah cerita yang memancing emosi tertentu. Kemudian diikuti oleh dua jenis suara berkaitan dengan emosi seperti tawa atau tangis.

Kelompok partisipan dari Inggris mendengar suara dari grup Namibia dan sebaliknya. Kemudian, para partisipan diminta mengidentifikasi dari dua suara itu, yang manakah yang menggambarkan emosi dari cerita.

"Partisipan dari kedua kelompok tampaknya menemukan emosi dasar yang sama seperti rasa marah, takut, jijik, senang, sedih dan terkejut, yang paling mudah dikenali. Hal ini membuktikan, emosi dasar tersebut termasuk suaranya, sangat mirip diantara manusia seluruh dunia yang berbeda budaya," ujar pemimpin penelitian, Sophie Scott dari University College London, dalam siaran persnya.

Suara tawa merupakan salah satu yang paling mudah dikenali oleh para partisipan dari kedua kelompok, yang menyetujui bahwa hal itu mewakili rasa senang, misalnya saat seseorang tergelitik. Demikian hasil penelitian yang dipublikasi secara online pada Proceedings of the National Academy of Sciences.

"Gelitik membuat semua orang tertawa dan itu bukan hanya pada manusia. Kita juga melihatnya pada primata lain seperti simpanse dan hewan mamalia lain," ujar peneliti lain, Disa Sauter dari University College London.

"Hal itu menunjukkan tawa merupakan akar evolusioner dan kemungkinan merupakan bagian dari komunikasi menyenangkan antara para anak dan ibu-ibu," terangnya.

Disa menuturkan, hasil penelitian itu mendukung pendapat yang mengatakan, tawa secara universal dikaitkan dengan tergelitik dan merefleksikan perasaan senang dari permainan fisik.

Redaksi - Reporter
Red:
ririn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar